Jumat, 21 Oktober 2011

Download PES 2012

gak usah pake lama kalu mau download game PES2012..
gwkasih link langsung nihh gak pake muter-muter..


nihh serial numbernya..

Kamis, 20 Oktober 2011

contoh latar belakang Peningkatan Garam Rakyat

1. Latar Belakang

Garam dalam ilmu kimia merupakan senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa netral (tanpa muatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Garam dapur merupakan sejenis mineral yang lazim dimakan manusia. Bentuknyakristal putih, seringkali dihsailkan dari air laut. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl).

Garam merupakan kebutuhan utama dalam industri maupun rumah tangga. Menurut statistik pada data tahun 2000, tercatat kebutuhan garam nasional mencapai 855.000-950.000 ton untuk kebutuhan konsumsi dan 1.150.000-1.345.000 ton untuk kebutuhan industri. Tapi berdasarkan catatan departemen perindustrian dan perdagangan, dalam satu tahun indonesia membutuhkan garam lebih dari 2,1 juta ton. Akan tetapi industri garam rakyat hanya mampu memproduksi 112.000 ton garam dan sisianya mencapai 900.000 ton garam masih diimpor. (inra, 2009)

Pada tahun 2011, Kebutuhan garam di indonesia sebanyak 2.637.100 ton garam konsumsi dan garam industri. Dari 2.637.100 ton kebutuhan nasional tersebut, Indonesia hanya bisa memenuhinya sebannyak 1.200.000 ton saja. 300.000 ton diproduksi oleh PT. GI dan 900.000 ton lagi diproduksi oleh rakyat. Sementara, 1.437.100 ton yang belum dapat terpenuhi itulah yang mengimpor diluar.(Selvi, 2011)

Dari data tersebut terlihat bahwa kebutuhaan Garam diindonesia dari tahun 2000-2011 tidak mampu dipenuhi oleh perusahaan garam dalam negri. Hanya 40% dari kebutuhan rata-rata pertahun yang mampu dipenuhi oleh perusahaan Garam dalam negri. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan garam tersebut peemrintah harus meng-impors Garam.

Indonesia memeiliki pulau lebih dari 17.500 pulau, dengan Garis pantai 81.000 km. Selain itu indonesia dikenal memiliki intensitas panas yang cukup namun indoneisa tidak mampu memenuhi kebutuhan garam nasional, serta kualitas dan kuantitas garam rakyat yang diproduksi juga masih sangat rendah.

Kualitas garam yang dikelola secara tradisional pada umumnya harus diolah kembali agar layak dijadikan garam konsumsi maupun untuk garam industri. Sistem penggaraman rakyat sampai saat ini menggunkan kristalisasi total sehingga produkstifitas dan kualitasnya masih kurang. Pada umumnya garam dengan proses trasisional memiliki kadar NaCl kurang dari 90% dan banyak mengandung pengotor padahal luas lahan penggaraman rakyat 25.542 Ha atau sekitar 83.31 % dari luas areal penggaraman nasional. (Dini, 2010)